By Hilda Leilani Masniaritta Pohan
ESG sebagai upaya valuasi ekonomi agenda SDGs
Kehadiran Environmental, Social, and Governance (ESG) tidak bisa dilepaskan dari agenda Sustainable Development Goals (SDGs) yang muncul di tahun 2015 sebagai sebuah inisiatif untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan layak huni di tahun 2030. Melalui SDGs para pemimpin dunia berkomitmen untuk menciptakan keseimbangan antara kemajuan ekonomi, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial (People, Planet, Profit – 3P) secara menyeluruh.
SDGs adalah penyempurnaan MDGs (Millennium Development Goals) yang digagas pada tahun 2000 serta menargetkan pengentasan kemiskinan, kelaparan, degradasi lingkungan, dan diskriminasi terhadap perempuan[1]. SDGs menetapkan agenda yang lebih ambisius dengan sasaran yang lebih banyak (17 sasaran dibandingkan 8 sasaran MDGs), melibatkan seluruh negara di dunia, serta kesadaran terhadap pentingnya keterlibatan sektor swasta guna mendukung pemerintah mewujudkan SDGs (Woodbridge & Zimmermann, 2015).
Terlepas dari kesadaran akan pentingnya pencapaian SDGs, keterlibatan sektor industri dan bisnis masih belum optimal. Hal ini tidak lepas dari masih besarnya keraguan para pelaku usaha akan manfaat inisiatif SDG bagi sektor bisnis. Singkatnya, apakah perhatian terhadap aspek lingkungan dan sosial punya nilai finansial?
Berbagai definisi ESG
Secara garis besar, ESG adalah sebuah terobosan di sektor bisnis yang mengaitkan aspek-aspek lingkungan dan sosial ke dalam aktivitas perusahaan sebagai langkah strategis menciptakan nilai. Berbagai lembaga keuangan internasional memberikan definisi teknis yang sedikit berbeda walaupun memiliki semangat yang sama. MSCI mendefinisikan ESG sebagai sebuah proses pengambilan keputusan investasi dengan mempertimbangkan faktor-faktor lingkungan, sosial, dan tata kelola selain faktor-faktor finansial (MSCI, 2023).
Menurut International Finance Corporation (IFC), sebuah lembaga keuangan di bawah koordinasi Bank Dunia, ESG adalah berbagai faktor lingkungan, sosial dan tata kelola yang diperhatikan oleh perusahaan dalam aktivitas operasional bisnisnya serta oleh investor saat menentukan investasinya terkait risiko, dampak, dan peluang (International Finance Corporation, 2021). Artinya, ESG adalah sebuah upaya untuk membuat perhatian terhadap berbagai isu lingkungan dan sosial memiliki manfaat ekonomi yang nyata dan terukur bagi perusahaan melalui tata kelola yang paripurna.
Sementara Sustainalytics mendefinisikan ESG sebagai cara perusahaan menyikapi/ menangani sejumlah nilai fundamental yang berlaku di masyarakat. Istilah ESG biasanya digunakan dalam aktivitas di pasar modal/ keuangan guna menjabarkan dan menilai perilaku perusahaan di tiga isu utama, yaitu: rekam jejak lingkungan, keterlibatan sosial, serta praktik tata kelolanya (Sustainalytics, 2022).
ESG vs CSR
Banyak pihak beranggapan bahwa ESG tidak lain adalah corporate social responsibility (CSR) dengan bungkus baru. Meski sama-sama merupakan inisiatif perusahaan untuk ikut mengupayakan kesejahteraan bersama, terdapat beberapa perbedaan mendasar antara ESG dan CSR seperti yang dipaparkan oleh Sustainalytics (2022):
Pertama, CSR adalah sebuah inisiatif yang berfokus pada upaya membangun/ meningkatkan hubungan baik perusahaan dengan konstituen eksternalnya. Sementara ESG adalah sebuah pengujian terhadap praktik-praktik perusahaan terkait isu lingkungan, sosial dan tata kelola. Pengujian ini (bisa berupa peringkat ESG yang diperoleh perusahaan) dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi. Kedua, pelaksanaan CSR biasanya diawasi oleh seorang manajer, sedangkan implementasi ESG acap kali didasarkan pada regulasi yang berlaku baik di negara tertentu maupun secara internasional.
Ketiga, implementasi CSR mengacu pada standar internasional seperti ISO 26000 sedangkan implementasi dan pelaporan ESG mengacu pada standar-standar yang bisa diacu oleh perusahaan secara mandiri.
Perbedaan ESG dan CSR juga dijelaskan oleh Mercado Labs. Secara singkat, CSR adalah cara pandang internal perusahaan terhadap dirinya, yaitu bagaimana perusahaan ingin memperlakukan pihak-pihak yang ada di sekelilingnya. Sedangkan ESG adalah cara pandang pihak eksternal terhadap perusahaan. Secara spesifik, bagaimana para investor yang akan berinvestasi di sebuah perusahaan menilai risiko sosial dan keberlanjutan perusahaan tersebut (Garrison, 2021).
Baca juga:
- Mengenal ESG – Bagian 2: Mengapa Perlu Menerapkan ESG?
- Mengenal ESG – Bagian 3: Pro-Kontra seputar ESG dan Simpulan
Referensi
Garrison, R. (2021, July 12). What’s the difference between ESG & CSR? Dipetik September 18, 2023, dari https://www.youtube.com/watch?v=JLq_YoINOvk&t=21s
International Finance Corporation. (2021). IFC ESG Guidebook. Washington, D.C: International Finance Corporation.
MSCI. (2023). Retrieved from https://www.msci.com/: https://www.msci.com/esg-101-what-is-esg
Sustainalytics. (2022). Getting Started with ESG: What Every Company Needs to Know. Sustainalytics, a Morningstar Company.
Woodbridge, M., & Zimmermann, M. (2015, November). From MDGs to SDGs: What are the Sustainable Development Goals? ICLEI Briefing Sheet.
[1] https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/millennium-development-goals-(mdgs)