Sebuah perusahaan membutuhkan strategi untuk dapat berjuang di tengah lingkungan bisnis yang tidak menentu. Solusinya bisa berupa membentuk strategi reaktif atau proaktif. Strategi yang bersifat reaktif lebih sering digunakan dibandingkan strategi proaktif. Namun, strategi tersebut membutuhkan sumber daya maupun tenaga yang lumayan untuk jangka waktu yang cukup pendek. Perusahaan tetap membutuhkan perencanaan yang tidak hanya bisa beradaptasi, tetapi juga bisa mempengaruhi situasi yang ada.
Dengan begitu, perusahaan perlu menentukan rencana jangka panjang dengan membentuk perencanaan strategis. Perencanaan strategis atau strategic planning merupakan rencana bisnis spesifik yang dibuat, diimplementasikan, dan dievaluasi sepanjang menjalankan tujuan perusahaan yang bersifat jangka panjang.
Proses penyusunannya memerlukan pemikiran mendalam pada manajemen tingkat atas dari berbagai kemungkinan yang ada untuk memberikan hasil positif bagi perusahaan. Proses tersebut dapat dibagi menjadi tiga langkah, yaitu:
- Penyusunan Strategi, dimulai dari mengadakan audit internal dan eksternal untuk menilai situasi saat ini yang kemudian dikembangkan menjadi SWOT perusahaan. Nantinya akan ditentukan tujuan mana yang menjadi fokus jangka panjang.
- Penerapan Strategi, berupa penyusunan aksi yang akan dilakukan beserta sumber daya yang akan dimanfaatkan untuk mengeksekusi strategi yang telah dibuat. Penerapan yang efektif biasanya memiliki struktur atau kerangka yang kuat, sumber daya yang relevan dan dapat dimaksimalkan, serta pengarahan usaha marketing yang sesuai dengan tujuan awal.
- Pengevaluasian Strategi, di mana rencana yang telah berjalan dinilai perkembangannya secara berkala. Kegiatan ini memuat tiga aktivitas penting, yaitu menilai faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi proses berjalannya strategi, menghitung kinerja banyak pihak, dan mengambil langkah baru untuk meningkatkan efektivitas.
Proses ini tentu tidak akan berjalan sendiri karena butuh kerjasama antar divisi untuk mewujudkan rencana yang telah dibuat. Ketiga proses yang dijabarkan di atas juga membutuhkan kerja sama oleh para pemegang tanggung jawab di level manajemen tingkat atas, tingkat menengah, serta level operasional. Tanpa adanya komunikasi dan interaksi antara para manajer dan karyawan, rencana yang ada tidak akan berjalan dengan fungsional dan efektif.
Ada banyak kelebihan yang bisa dipetik dari memiliki perencanaan strategis bagi perusahaan, seperti:
- Adanya formulasi dengan pendekatan sistematis dan logis yang memberikan kontribusi signifikan bagi perkembangan perusahaan.
- Meningkatnya komunikasi, partisipasi, dan komitmen antara karyawan dan manajer agar rencana berjalan dengan lancar.
- Adanya gambaran jelas ke mana perusahaan akan dibawa, sehingga karyawan bisa mengetahui hubungan antara kinerja mereka, kesuksesan perusahaan, dan kompensasi yang bisa didapat.
- Adanya komunikasi yang baik memicu efektivitas dan rasa penting di antara para karyawan.
Semua perencanaan membutuhkan usaha, waktu, dan dana yang besar untuk menjalankannya. Dengan adanya perencanaan strategis yang matang, perusahaan bisa mendapatkan pertumbuhan yang mumpuni, pencapaian tujuan besar, serta kepuasan karyawan secara efektif dan efisien.