Perusahaan yang kuat tidak hanya membutuhkan perencanaan strategi yang matang dalam perjalanannya untuk berkembang. Lingkungan bisnis cukup rentan dengan berbagai faktor internal maupun eksternal yang bisa mempengaruhi keberlangsungan suatu perusahaan. Faktor-faktor seperti intrik dan skandal internal organisasi, meningkatnya globalisasi, kompetisi bisnis yang ketat, hingga bencana alam bisa menjadi risiko yang membayangi.
Untuk mengatasi kemungkinan akan risiko yang ada, perusahaan membutuhkan perhitungan yang cermat untuk menyatukan rencana perusahaan dengan manajemen risiko. Dengan begitu, Enterprise Risk Management (ERM) menjadi kebutuhan wajib sebuah perusahaan untuk maju dalam ketidakpastian yang hadir dalam lingkungan bisnis.
Mengapa perlu mengintegrasikan risiko dalam rencana strategis perusahaan?
Pendekatan manajemen risiko yang digunakan dalam ERM cukup efektif karena bersifat top-down dan menyeluruh. Hal ini memungkinan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi berbagai kemungkinan serta skenario yang jika terjadi bisa mempengaruhi proses eksekusi strateginya, terlebih pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Ketika manajemen risiko telah terintegrasi dengan rencana strategis, perusahaan bisa dengan mudah membentuk dan memperkuat nilai-nilai yang berlaku di perusahaan selama proses perkembangan serta eksekusi strateginya. Tidak menutup kemungkinan akan ada proses integrasi risiko dengan strategi yang cukup terlambat karena berbagai faktor, seperti:
- Kegagalan untuk mengawasi proses pengawasan risiko secara keseluruhan di tingkat manajemen senior
- Tidak adanya kesadaran dari dewan direksi dikarenakan kurangnya maupun ketidaktahuan akan risiko perusahaan
- Kebergantungan pada model risiko kuantitatif yang kompleks dan mengabaikan penilaian kualitatif dari elemen manusia
Apa yang perusahaan dapatkan dari menjalankan ERM?
Melihat kemungkinan dan ketidakpastian yang dihadapi oleh perusahaan, jajaran pimpinan perusahaan serta manajemen harus bersikap responsif dan proaktif terhadap peristiwa apapun yang terjadi. Sikap tersebut dapat menghindari peristiwa yang memberikan dampak merugikan terhadap proses eksekusi strategi maupun performa keseluruhan dari organisasi.
Keberadaan ERM perlu disikapi lebih dari sekedar aktivitas pemenuhan semata, melainkan sebagai bagian dari fokus strategis, yang tentu akan sejalan dengan pandangan bahwa pendekatan menyeluruh pada manajemen risiko perusahaan dapat meningkatkan nilai-nilai yang sudah ada.
Menjalankan ERM berarti juga menjalankan kegiatan-kegiatan seperti:
- Memperkuat pengawasan keseluruhan dari proses manajemen risiko perusahaan
- Menilai kembali kelemahan yang ada selama proses manajemen risiko
- Meningkatkan akurasi analisis manajemen risiko dalam penyusunan strategi perusahaan
- Menambahkan sesi diskusi formal mengenai risiko secara berkala
Kunci dari pelaksanaan ERM yang baik dan maksimal adalah keseimbangan antara tujuan dan target performa, beserta risikonya. Untuk mendapatkan keseimbangan tersebut, setiap tujuan akan dievaluasi performanya beserta alternatif strategis yang telah diberikan sebelumnya.
Perencanaan strategi yang terpisah dengan pertimbangan risiko membuka kemungkinan untuk melewatkan berbagai peluang dan luput akan ancaman pada bisnis. Cukup penting untuk mengintegrasikan perencanaan dan eksekusi strategi dengan risiko, karena dengan itu perusahaan bisa memaksimalkan kemungkinan risiko dengan potensi yang ada untuk mendapatkan keuntungan dalam bisnis maupun menghindari area yang terlalu berisiko.