Manajemen risiko memungkinkan perusahaan mengidentifikasi dan menentukan risiko sebelum terjadi kerugian. Oleh sebab itu, perusahaan harus menjalankan strategi risiko yang efektif untuk mengoptimalkan respons terhadap risiko dan meningkatkan kemampuan mengambil keputusan pada setiap elemen bisnis perusahaan tersebut.
Peristiwa jatuhnya pasar saham di tahun 2008 membuat seluruh perusahaan di dunia menyadari bahwa risiko perusahaan merupakan masalah yang serius. Kegagalan dalam menghitung dan mengelola risiko dapat berujung pada litigasi (penyelesaian perkara), pengurangan aset, hingga kehancuran reputasi bisnis.
Kewaspadaan tak lantas membuat perusahaan harus menghindari semua risiko. Biasanya perusahaan sukses menggunakan kerangka kerja Enterprise Risk Management (ERM) untuk melakukan pendekatan manajemen risiko yang efektif. Strategi ini memungkinkan perusahaan mencapai peningkatan keuntungan, memperoleh keunggulan kompetitif, dan memperkuat personal branding di dunia bisnis.
Beberapa elemen penting dalam implementasi ERM yang efektif untuk mendukung pemahaman terhadap manajemen risiko adalah sebagai berikut:
Ketahanan adalah Bagian dari Manajemen Risiko Perusahaan
Suatu perusahaan menggunakan prinsip ketahanan untuk menghindari atau mengurangi jumlah ancaman yang lebih besar. Ketahanan merupakan kemampuan menciptakan perusahaan sehat yang mampu menangani berbagai kesulitan, misalnya masalah operasional, risiko keuangan, bencana alam, atau gangguan ekonomi global secara mendadak. Salah satu contohnya adalah perusahaan yang berlokasi di kawasan rawan gempa berinvestasi dengan membangun infrastruktur anti guncangan dan benturan.
Kepatuhan dalam Manajemen Risiko Perusahaan
Proses ERM senantiasa memprioritaskan kepatuhan sebagai bagian dari rencana manajemen risiko secara keseluruhan. Kepatuhan sebenarnya merupakan salah satu masalah utama yang membuat mayoritas bisnis merasa kewalahan. Hal tersebut dapat terjadi karena pihak regulator membuat sejumlah peraturan industri baru yang berbeda setiap tahun. Tak hanya perusahaan besar yang mengalami masalah kepatuhan, sejumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) juga mengalami hal serupa karena keterbatasan teknologi dan sumber daya. Itulah sebabnya implementasi ERM yang baik sangatlah penting untuk meningkatkan kepatuhan perusahaan.
Peluang Bisnis dan Kaitannya dengan Manajemen Risiko Perusahaan
Keputusan mengambil risiko tertentu tidak selalu berdampak buruk bagi perusahaan. Karena keputusan untuk tidak mengambil risiko juga rentan menyebabkan kekalahan dalam persaingan, penurunan omzet bisnis, dan peluang besar yang terlewatkan. Setiap strategi manajemen risiko dan program ERM wajib mempertimbangkan peluang agar pertumbuhan perusahaan dapat tercapai sesuai target.
Otoritas yang Dimiliki Manajer Risiko
Mengelola risiko perusahaan memang tidak mudah. Oleh sebab itu, perusahaan membutuhkan otoritas manajer risiko yang mampu menciptakan berbagai strategi efektif. Kini, banyak perusahaan mempekerjakan Chief Risk Officer (CRO) untuk menilai risiko, membuat kerangka manajemen risiko, dan mengurangi risiko bisnis. Setiap individu di perusahaan diharapkan mampu mendukung budaya yang menghargai mitigasi risiko. Kombinasi antara pelatihan yang tepat dan dokumentasi tentang kebijakan risiko bermanfaat untuk mengingatkan seluruh pihak di perusahaan tentang aturan yang harus dipatuhi.
Integrasi Risiko dan Manajemen Risiko Perusahaan
Manajemen risiko perusahaan yang efektif mengintegrasikan mitigasi risiko ke dalam setiap departemen perusahaan. Jangan sampai hanya petinggi perusahaan yang memahami proses pengelolaan risiko sehingga karyawan lainnya rentan melakukan kesalahan. Setiap individu di perusahaan harus mendapatkan pelatihan tentang kepatuhan, kesadaran keamanan siber, dan teknik lainnya untuk mengelola risiko. Keseriusan dalam menangani manajemen risiko perusahaan akan membuat proses ERM berlangsung efektif.
Implementasi manajemen risiko yang baik bisa menjadi bahan pembelajaran berharga bagi setiap perusahaan. Selain mempelajari elemen-elemen penting tersebut, setiap perusahaan juga perlu peka dalam menerapkan dan mengimplementasikan manajemen risiko yang paling sesuai dengan kondisinya masing-masing.