Dalam kurun waktu lima tahun terakhir, banyak rencana bisnis dan pemasaran yang dapat dipelajari secara mendalam. Namun, rencana bisnis dan pemasaran tersebut tak ada artinya bila tidak diimbangi dengan strategi penganggaran yang mumpuni.
Ketika Anda sedang mempersiapkan penganggaran bisnis yang baru, ada baiknya Anda belajar dari kesalahan para pendahulu.
Maka dari itu, kenali tiga kesalahan umum menyusun anggaran ini agar Anda tidak mengulanginya lagi di kemudian hari:
1. Proyeksi yang berlebihan.
Banyak kasus yang menunjukkan praktik perusahaan besar melakukan proyeksi berlebihan terhadap potensi keuntungan di masa mendatang, salah satunya adalah Enron (perusahaan energi dan komoditas asal Amerika Serikat). Sayangnya, proyeksi tersebut memang tak selalu berjalan mulus sesuai perkiraan.
Para investor sering kali tergiur dengan angka-angka yang diproyeksikan dalam jangka pendek, hingga pada akhirnya perusahaan yang didanai malah menunjukkan sejumlah kemunduran. Anda harus menetapkan proyeksi yang realistis demi mempertahankan pencarian dana dalam jangka panjang. Dana yang sudah dialirkan ke perusahaan harus dimanfaatkan untuk mewujudkan rencana-rencana menguntungkan dalam beberapa tahun mendatang.
2. Mengabaikan kebutuhan anggaran secara utuh.
Jika perusahaan Anda membutuhkan dana sebesar US$ 50.000 untuk menghasilkan produk yang siap dipasarkan, jangan mengajukan dana sebesar US$ 30.000 saja. Para calon investor dan bankir akan bertanya-tanya tentang alasan untuk mendanai proyek yang akan gagal tanpa dana tambahan.
Insiden serupa pernah dialami oleh Bubble Dotcom. Perusahaan tersebut pernah “membakar uang” di awal bisnis tanpa meraih keuntungan yang sepadan hingga akhirnya menyerah. Pihak investor tentu ingin mengembangkan banyak uang dengan cara yang cerdas daripada mengeluarkan sedikit uang untuk hal yang sia-sia.
3. Mengasumsikan pendapatan memiliki aliran kas positif.
Dalam hampir setiap transaksi, ada jeda waktu antara penyelesaian transaksi dan pengumpulan uang tunai. Hal ini merupakan fakta bisnis yang mesti Anda jalankan. Sayangnya, banyak bisnis mengalami masalah aliran kas yang serius karena menghabiskan uang yang sesungguhnya belum dimiliki. Hal yang paling sering terjadi adalah penundaan pembayaran selama 30 hari sampai akhirnya uang tersebut bisa dicairkan di bank. Butuh kebijaksanaan dan pandangan visioner untuk melindungi kelangsungan perusahaan, terutama dalam hal penyusunan anggaran.
Tak sedikit perusahaan mengalami kehancuran akibat proses pengelolaan anggaran yang keliru. Perusahaan yang mampu bertahan pasti cermat mengelola anggaran sebagai salah satu komponen penting dalam bisnis. Informasi selengkapnya tentang kesalahan penyusunan anggaran yang sering dilakukan perusahaan dapat diakses di: