PENGANTAR
Mengelola atau menangani risiko identik dengan mengelola dampak. Dampak dari apakah itu? Dampak terhadap apakah itu? Dampak dari ketidakpastian terhadap sasaran suatu organisasi.
Jadi kegiatan mengelola risiko berkaitan erat dengan mengelola dampak dari ketidakpastian. Artinya, ketidakpastian adalah “santapan utama” bagi Manajemen Risiko. Manajemen Risiko exist, karena adanya ketidakpastian. Mengingat ketidakpastian menjadi bagian yang cukup instrumental dalam Manajemen Risiko, maka tulisan ini mencoba membagikan pengertian tentang ketidakpastian.
Seringkali menanamkan pengertian tentang sesuatu (WHAT IS) menjadi lebih mudah bila dimulai dengan menanamkan pengertian apa yang bukan (WHAT IS NOT). Pengertian tentang ketidakpastian, akan diupayakan untuk diterangkan melalui pengertian apakah kepastian itu.
KEPASTIAN
Hal yang amat sulit untuk ditemui dalam hidup ini adalah kepastian. Apa ya yang bersifat pasti dalam kehidupan ini? Saya mencoba memberanikan memberikan contoh berikut ini tentang kepastian:
- Setelah hari Sabtu pasti hari Minggu.
- Menyentuh api pasti terasa panas.
- Matahari pasti terbit di Timur.
Mari kita curahkan perhatian pada kasus terakhir, “Matahari pasti terbit di Timur”, beberapa butir penting yang dapat dihasilkan dari pernyataan ini adalah sebagai berikut:
- Matahari terbit adalah event driver (pemicu kejadian).
- Matahari terbit di Timur adalah event (kejadian).
- Event driver menghasilkan event, pemicu kejadian menghasilkan kejadian.
Beberapa butir penting lain yang juga dilahirkan dari pernyataan “Matahari pasti terbit di Timur” adalah:
- satu-satunya alternatif, tidak ada yang lain, bagi posisi matahari saat terbit adalah di Timur,
- Posisi matahari saat terbit pasti tidak di Barat, pasti tidak di Utara, pasti tidak di Selatan, pasti tidak di Barat Daya, pasti tidak di Barat Laut
Jadi kepastian bagi terjadinya sebuah kejadian, memberi kepastian bagi tidak terjadinya hal lain. Kepastian bahwa matahari terbit di Timur, memberi kepastian bahwa matahari tak akan terbit di Barat, Utara, Selatan, Barat Daya, Barat Laut. dan lain-lain.
Kepastian akan terjadinya sebuah kejadian sering dikaitkan dengan sebuah bilangan yang disebut peluang, yang disingkat P. Kesepakatan di dunia selama ini adalah sebagai berikut:
- Peluang dari kejadian yang pasti terjadi diberi nilai 1, jadi
P(matahari terbit di Timur) = 1
- Peluang dari kejadian yang pasti tidak terjadi diberi nilai 0, jadi
P(matahari terbit di Barat) = 0
P(matahari terbit di Utara) = 0
P(matahari terbit di Sealatan) = 0
Bila kita memperkenalkan variabel Y yang definisinya adalah:
Y = posisi matahari saat terbit
maka Y menyatakan event driver, adapaun eventnya dapat berisi Timur, Barat, Utara, Selatan. Bila terhadap event ini masing-masing kita berikan nilai peluang, maka akan diperoleh Tabel-1 berikut ini.
Tabel-1 Ilustrasi Kepastian
Jadi, ketika kita berhadapan dengan kepastian, maka total nilai peluang sebesar 1 (satu) tidak terdistribusi ke banyak event, melainkan terakumulasi hanya di satu event, yaitu event Timur. Ini adalah ciri utama dari situasi kepastian.
Sebelum mengakhiri bahasan kepastian, ada baiknya bila dibuat ringkasan berikut, bahwa terdapat dua macam kepastian:
- kepastian akan terjadinya suatu kejadian, terkait dengan peluang bernilai 1, dan
- kepastian akan tidak terjadinya suatu kejadian, terkait dengan peluang bernilai 0.
KETIDAK-PASTIAN
Bila dalam hidup ini kita sulit menemui kepastian, lalu apa yang lebih sering kita jumpai? Ya, benar, ketidak-pastian!
Bila kepastian berkaitan dengan pasti terjadinya atau pasti tidak terjadinya suatu kejadian, maka ketidak-pastian berkaitan dengan dapat terjadinya suatu kejadian. Jadi tentang event kita memiliki spektrum atau kontinumyang terentang demikian:
pasti tidak terjadi – dapat terjadi – pasti terjadi
Bila kepastian berpadanan dengan nilai peluang yang besarnya 0 (untuk kasus pasti tidak terjadi) atau 1 (untuk kasus pasti terjadi), maka ketidak-pastian berada dalam kedua ekstrim ini, artinya:
0 < P(event yang dapat terjadi) = P(ketidak-pastian) < 1
Untuk jelasnya, mari kita ambil ilustrasi berikut ini tentang ketidak-pastian. Kota Bandung adalah kota yang banyak memiliki factory outlet (FO). Sedemikian menjamurnya, sehingga bila seseorang membuka bisnis FO baru, tidak ada kepastian akan bagaimana sambutan masyarakat kota Bandung:
- masyarakat kota Bandung dapat menyambutnya dengan hangat
- masyarakat kota Bandung dapat menyambutnya dengan biasa-biasa saja
- masyarakat kota Bandung dapat menyambutnya dengan dingin
Bila kita kembali ke istilah event driver dan event, kegiatan membuka FO adalah event driver, sedangkan, sambutan masyarakat adalah event.
Bila kita memperkenalkan variabel X yang definisinya adalah:
X = sambutan masyarakat terhadap FO yang dibuka
Berbeda dengan saat kita berhadapan dengan kepastian, pada situasi yang diwarnai ketidak-pastian, total nilai peluang sebesar 1 (satu) tidak terakumulasi hanya di satu event, melainkan terdistribusi ke banyak event, yaitu event hangat, biasa-biasa saja dan dingin. Ini adalah ciri utama dari situasi ketidak-pastian. Dalam Ilmu Statistika, event driver X yang menghasilkan lebih dari satu macam event disebut random variable (variabel acak). Bila terhadap event ini masing-masing kita berikan nilai peluang, maka dapat diperoleh Tabel-2 berikut ini sebagai contohnya.
Tabel-2 Ilustrasi Ketidak-pastian
KETIDAK-PASTIAN & RISIKO
Sampai di sini, kiranya menjadi jelas perbedaan antara kepastian dan ketidak-pastian. Lalu manakah yang lebih sering kita jumpai dalam hidup? Bukankah seseorang yang mengikuti pemilihan walikota menghadapi ketidakpastian tentang keterpilihannya?
Bukankah sebuah acara sinetron baru di televisi menghadapi ketidapastian tentang minat dari para pemirsanya. Masih banyak hal lain yang diwarnai ketidak-pastian. Ketidak-pastian lebih banyak kita jumpai dalam hidup. Lalu untuk apakah dibuat pembahasan perihal ketidak-pastian di komunitas Manajemen Risiko ini?
ISO 31000 mendefinisikan risiko sebagai “dampak dari ketidakpastian terhadap sasaran (suatu organisasi)”. Organisasi itu sendiri dapat berupa badan yang memungut laba (for profit) ataupun badan yang tidak memungut laba (not for profit, nonprofit).
Untuk dapat mengelola atau menangani risiko, atau untuk dapat bermanajemen-risiko, kita memerlukan informasi awal sebagai bahannya. Informasi awal itu, sesuai definisi risiko menurut ISO 31000 adalah diketahuinya:
- ketidakpastian dan dampak-dampaknya terhadap sarana organisasi.
Sebagai ilustrasi yang amat sederhana, marilah kita kembali ke ilustrasi pembukaan suatu FO di kota Bandung. Pada kasus ini,
- Event drivernya adalah kegiatan membuka FO
- Eventnya adalah FO yang dibuka itu disambut hangat, disambut biasa-biasa saja, atau disambut dingin
- Untuk setiap event taksirlah dampaknya (bila terjadi) serta peluang terjadinya misalnya:
- bila disambut hangat (dengan peluang 0.2) , organisasi akan menuai keuntungan 10 milyard rupiah
- bila disambut biasa-biasa saja (dengan peluang 0.5) , organisasi akan menuai keuntungan 2 milyard rupiah
- bila disambut dingin, organisasi (peluang 0.3) akan menuai keuntungan 5 milyard rupiah
sehingga secara ringkas, semua informasi awal yang diperlukan untuk bermanajemen-risiko dapat disajikan dalam bentuk Tabel-3 berikut ini
Tabel-3 Ilustrasi Informasi Awal bagi Manajemen Risiko
Informasi awal yang tertera di Tabel-3 membuat kita dapat semakin jernih dalam menangani risiko:
- apakah kita akan membiarkan risiko itu terjadi
- apakah kita akan mentransfer risiko itu kepada pihak lain
- apakah kita akan menangani risiko itu sendiri dengan menempuh alternatif yang ada:
- memperbesar dampak positif (atau memperkecil dampak negatif) dari setiap event yang mungkin, hal ini dapat kita sebut sebagai impact engineering (rekayasa dampak) atau
- memperbesar peluang terjadinya event yang berdampak positif (memperkecil peluang terjadinya event yang berdampak negatif)), hal ini dapat kita sebut sebagai uncertainty engineering (rekayasa ketidak-pastian) atau
- kombinasi keduanya
PENUTUP
Dari uraian sebelumnya tampak bahwa menangani risiko berarti menangani dampak terhadap sasaran organisasi yang diakibatkan dari adanya ketidakpastian. Jadi kata kunci bagi risiko adalah dampak dan ketidak-pastian dalam kaitannya dengan sasaran suatu organisasi.
Jadi tidaklah berlebihan bila sesuai judul tulisan ini, risiko dapat menyapa ketidakpastian dengan ungkapan “Separuh aku adalah kamu”, meniru judul lagu dari grup band NOAH yang kerap dinyanyikan oleh vokalis Ariel (Nazriel Irham).