Pada acara Roundtable Discussion yang diadakan pada tanggal 13 Februari lalu, CRMS Indonesia berkolaborasi dengan Jasa Marga, Indonesia Risk Management Professional Association (IRMAPA), dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) membahas mengenai tingkat kematangan Enterprise Risk Management (ERM) di perusahaan, khususnya Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Roundtable Discussion kali ini diikuti oleh 116 peserta dari 57 perusahaan, di antaranya PT Angkasa Pura I, PT PLN, PT DI dan perusahaan ternama nasional lainnya.
Acara dibuka oleh Direktur Utama PT Jasa Marga, Desi Arryani serta dihadiri oleh beberapa narasumber seperti Gatot Trihargo (Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survey dan Konsultan Kementerian BUMN), Mery Natacha Panjaitan (Vice President Risk and Quality Management) hingga jajaran manajemen CRMS Indonesia.
Dipandu oleh Rachmadi Gustrian (IRMAPA) sebagai moderator, terdapat beberapa topik yang dibahas dalam acara ini, yaitu tujuan penilaian kematangan ERM, model-model kematangan ERM dari berbagai institusi, serta 5 tingkatan kematangannya.
Menurut Gatot Trihargo, setiap model memiliki 5 tingkatan tersendiri, dan masing-masing tingkatan memiliki faktor kunci kesuksesan yang unik. Sebagai contoh, salah satu model kematangan ERM memiliki kelima tingkatan yang meliputi Awareness, Framework, Discipline, Habit, dan Culture.
Pada tahap pertama yaitu Awareness, faktor kunci kesuksesan terdapat pada komponen kepemimpinan perusahaan. Sementara itu, pada tahap terakhir yaitu Culture, faktor kunci kesuksesan terdapat pada komponen hubungan antara risiko dan nilai tambah.