Auditor yang bekerja di organisasi sektor publik kerap menghadapi tekanan besar dalam mengidentifikasi, mengantisipasi, dan menangani risiko yang terjadi di organisasi tersebut. Richard Chambers, salah seorang auditor terkemuka pernah menyatakan bahwa auditor di organisasi sektor publik senantiasa menghadapi risiko politik yang mengancam keberlangsungan karier. Risiko tersebut tentu tidak dipahami oleh para auditor yang bekerja di sektor swasta.
Tim auditor internal memegang peranan penting dalam hubungan antara organisasi sektor publik dan warga negara. Biasanya proses dan hasil audit senantiasa ditunggu-tunggu sebagai salah satu parameter kinerja organisasi sektor publik dalam kurun waktu tertentu. Itulah sebabnya auditor internal wajib menerapkan kontrol yang efektif untuk mendukung kinerja organisasi sektor publik. Auditor merupakan kunci utama yang memastikan bahwa kepercayaan publik tidak disalahgunakan.
Kendati demikian, ada sejumlah tantangan besar yang berkaitan dengan tim audit internal organisasi sektor publik. Tantangan tersebut bahkan masih menjadi pekerjaan rumah bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Beberapa tantangan yang diuraikan dalam makalah McKinsey tahun 2011 tersebut adalah sebagai berikut:
1. Turnover dan Kedatangan Orang Luar
Tingkat turnover pada organisasi sektor publik terbilang tinggi. Selain itu, pejabat yang baru diangkat juga bisa berasal dari luar departemen atau instansi lainnya. Itulah sebabnya pejabat baru tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang risiko dan tantangan yang berkaitan dengan jabatannya. Hal tersebut rentan menyebabkan pengambilan keputusan yang berakibat buruk bagi organisasi sektor publik.
2. Metrik Kesuksesan
Parameter kesuksesan bisnis di sektor swasta tentu sangat jelas, yaitu meraih omzet dan laba fantastis serta mendapatkan banyak pelanggan. Tujuan yang jelas akan mempermudah efisiensi program dan kontrol audit. Sebaliknya, tujuan finansial dan misi organisasi sektor publik terbilang jauh lebih kompleks sehingga mempersulit pekerjaan auditor. Banyak metrik kesuksesan yang harus diukur secara cermat untuk mengetahui pencapaian organisasi sektor publik.
3. Pola Pikir yang Menganggap Remeh Risiko
Sebagian besar organisasi kerap meremehkan manajemen risiko, termasuk organisasi sektor publik. Semua departemen dalam organisasi akan berusaha mencapai tujuan tanpa mempersiapkan manajemen risiko secara matang. Selain itu, anggaran negara yang terbilang besar untuk organisasi sektor publik membuat mayoritas orang berpikir bahwa hal tersebut dapat membebaskan organisasi dari risiko yang buruk.
Bekerja Sama dengan Pemimpin untuk Mencapai Kesuksesan
Auditor internal yang bekerja di organisasi sektor publik memang selalu menghadapi tantangan besar dalam menanggung sejumlah tekanan sekaligus mengantisipasi bahaya laten. Latar belakang tersebut membuat laporan praktik Bank Dunia menyoroti pentingnya kerja sama dengan manajemen agar kinerja auditor internal semakin efektif.
Perencanaan audit internal harus mencerminkan perencanaan bisnis organisasi sektor publik dan menyelaraskan upaya audit dengan tujuan bisnis utama dan risiko bisnis. Fokus audit internal patut berada pada proses bisnis yang penting dan area berisiko tinggi. Dengan begitu, proses bisnis jadi lebih relevan dan dapat mempertimbangkan kebutuhan serta ekspektasi secara akurat.
Kontrol internal sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap organisasi sektor publik. Selain harus membantu kinerja auditor internal, pihak manajemen juga wajib mengembangkan program secara efektif. Dengan demikian, keberadaan organisasi sektor publik bukan hanya suatu keharusan melainkan dapat memberikan solusi yang dibutuhkan masyarakat. Pengelolaan organisasi sektor publik yang transparan dan didukung manajemen risiko yang tepat membuat organisasi tersebut dapat memperoleh keuntungan maksimal sekaligus mendapat kepercayaan masyarakat.