Pelatihan Enterprise Risk Management Fundamentals (ERM Fundamentals) kembali diselenggarakan oleh CRMS Indonesia pada tanggal 2-6 September 2019 dengan tujuan memberikan pemahaman kepada peserta mengenai penerapan sistem manajemen risiko yang mengacu pada ISO 31000:2018: Risk Management – Guidelines.
Pelatihan ERM Fundamentals meliputi Konsep Dasar Manajemen Risiko, yang termasuk di dalamnya penjelasan tentang risiko sebagai peluang dan ancaman, pengertian risiko menurut ISO 31000:2018, hubungan risiko dengan sasaran organisasi, penjelasan tentang risk attitude, risk behaviour, risk culture, risk appetite dan risk tolerance, penjelasan tentang pemilik risiko (risk owner), tentang uraian dan penamaan risiko, serta penjelasan dan contoh tentang kategori risiko. Selain itu, pelatihan ini juga mengurai Arsitektur ISO 31000:2018: Risk Management – Guidelines, yaitu penjelasan, contoh dan latihan tentang prinsip, kerangka dan proses manajemen risiko.
Pelatihan yang diadakan di Trans Luxury Hotel Bandung ini menggunakan metode yang merupakan kombinasi antara paparan oleh trainer, diskusi kelompok, simulasi, studi kasus dan berbagi pengalaman dengan praktisi, serta diselingi dengan beberapa games yang menarik. Sebanyak 36 peserta dari berbagai industri mengikuti pelatihan ERM Fundamentals kali ini. Industri-industri tersebut antara lain energi, telekomunikasi, perbankan, pertambangan, transportasi, konstruksi, penyedia jasa survey, pupuk, pengelola aset, pembiayaan pelayanan kesehatan, konsultan, jasa pendukung bursa, logistik, fintech, Lembaga Negara serta sebuah NGO yang bergerak di bidang children well-being.
Fasilitator pada hari pertama adalah Bapak Antonius Alijoyo (Founder CRMS Indonesia), sedangkan hari kedua dan hari ketiga difasilitasi oleh Ibu Nitha Priscillia (Chief Operation Officer ERMA) dan Ibu Intan Jacob (Head of Research & Development CRMS Indonesia).
Hari keempat diisi oleh tim CyberWhale yang memandu sesi EMPIRisk. EMPIRisk adalah sebuah aplikasi game-based simulation untuk membantu peserta memahami Enterprise Risk Management berbasis ISO 31000, serta memahami tanggungjawab seorang risk professional. Apapun latar belakang risikonya, game ini dapat digunakan oleh siapa saja untuk mempelajari manajemen risiko.
Testimoni
Maya Sinlae, Area Program Manager Bengkulu Selatan, Wahana Visi Indonesia
“Pelatihan ini sangat menolong karena organisasi kami menerapkan risk based audit. Jadi walaupun kami Yayasan Kemanusiaan yang non profit tapi pendekatan yang dilakukan dalam pelatihan ini bermanfaat khususnya bagi kami yang menangani program management, dalam artian pemahaman yang kami dapatkan dari kelas ERM ini sangat menolong kami dalam mempersiapkan diri untuk lebih baik ketika menghadapi risk based audit.”
Stevani, Internal Audit Officer, Asean Secretariat
“Basically, saya sudah mengetahui tentang manajemen risiko di perusahaan saya sebelumnya. Ditambah dengan saya mengikuti training di CRMS Indonesia, manfaatnya banyak banget karena speakers dan keynote speakernya memaparkan manajemen risiko secara clear, langsung dengan contoh kehidupan sehari-hari sehingga audiens bisa mengerti bahwa ternyata manajemen risiko itu tidak serumit yang kita bayangkan. Karena sebelumnya kita tidak di kelas, kita tidak mengerti bahwa sebenarnya konsep manajemen risiko telah kita terapkan dalam kehidupan kita dan CRMS menyadarkan kita tentang hal itu dan mengingatkan kita kembali. CRMS so far sangat memuaskan, sarannya agar hadiah goody bagsnya diperbanyak. Dan saya pengen ikut lagi kalau fasilitatornya Pak Anton.”
Agung Tri Kuncoro, Finance Accounting Team Leader & Risk Leader, PT Indika Resources
“Pemahaman saya selama ini tentang ERM tidak terstruktur, hanya sebatas teori saja. Maksudnya apa itu risk, apa itu framework, apa itu prinsip. Setelah mengikuti training ini, pengetahuan itu jadi lebih terstruktur sehingga lebih membantu kita dalam menerapkan risk management di dalam organisasi kita nanti. Pesan untuk CRMS, hadiah goody bags diperbanyak. So far sampai hari ketiga ini CRMS OK banget dalam provide training fundamental ini. Mungkin improvement saja, seperti lokasi acara. Dari statistik kan peserta terbanyak dari Jakarta. Dari Jakarta ke sini butuh akomodasi, mungkin bisa dipertimbangkan untuk mengadakan di tempat yang lebih terjangkau oleh peserta.”
Dewi Andriyani, VP Manajemen Risiko dan Quality Assurance PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)
“ Di bank saya pernah belajar tentang manajemen risiko melalui Badan Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR). Tapi ketika saya masuk ke ASDP waktu masuk ke manajemen risiko terasa agak kaku, agak kaget, apa sih manajemen risiko di ASDP? Seperti apa? Karena gambaran di saya adalah manajemen risiko perbankan. Selama tiga hari ini saya benar-benar membuka paradigma berpikir saya bahwa ISO 31000 itu memberikan prinsip, kerangka dan proses bagaimana sebetulnya perusahaan itu memanage risikonya, membuat pedoman, membuat kerangka kerja dan sebagainya. Dengan belajar seperti ini saya mempunyai gambaran, jadi ketika nanti saya kembali ke kantor saya tidak kagok lagi menjadi VP di sini. Harapannya CRMS bisa mengguidance melalui Kementerian BUMN, agar ketika seseorang duduk di level Direksi mereka harus punya sertifikasi manajemen risiko.”
Andhika Sumanda, Risk Management Section Chief, PT Indo Tambangraya Megah, Tbk
“Selama mengikuti training ERMF ini bagus karena saya melihat gak cuma teori yang dibicarakan di sini tapi juga praktek dan implementasinya. Yang paling diharapkan agar kita bisa mengimplementasikan di kantor kita, dalam hal ini ISO 31000. Pembahasan itu bikin kita penasaran, saya gak mau rugi dan selagi masih ada kesempatan saya bakal nanya, agar saya mengimplementasikannya di kantor lebih maksimal. CRMS sudah OK, cuma dari beberapa teman yang bertanya masih agak bingung, kurang jelas mencerna dari pembicaranya, jadi mungkin bisa lebih tegas dan diberikan contoh-contoh kasus. Waktu di awal dengan Pak Antonius pertanyaan kita pasti dijawab dengan contoh kasus, jadi kita mendapat gambaran dan mengerti.“