Pada hari Selasa, 10 Maret 2020, bertempat di Ruang Transformasi 1 dan 2 Kantor Pusat PT Jasa Marga, telah dilaksanakan Sharing Session Manajemen Risiko dengan tema Sustainability Risk Management: Safety Driving on the Toll Green Road. Sharing Session ini diadakan sebagai ajang tukar pengalaman dan pengetahuan terkait penerapan manajemen risiko di antara sesama praktisi dan professional, dengan pembahasan tentang keselamatan di jalan tol melalui pendekatan manajemen risiko berkelanjutan.
Acara yang dihadiri oleh lebih dari 150 peserta ini merupakan kolaborasi antara PT Jasa Marga (Persero), CRMS (Center for Risk Management and Sustainability) dan Forum Manajemen Risiko (FMR) BUMN. Pada kesempatan ini, Jasa Marga menerima Sertifikat Green Toll Road Indonesia dari Green Infrastructure and Facilities Indonesia, sub divisi dari Green Product Council Indonesia (GPCI) masing-masing untuk Jalan Tol Gempol-Pandaan (level Silver Plus) dan Pandaan-Malang (level Gold Plus). Sertifikat ini diterima oleh Direktur Utama Jasa Marga (Persero), Tbk, Ibu Desi Arryani, dan diserahkan oleh Chairman GPCI Bapak Hendrata Atmoko didampingi oleh Ketua Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Bapak Danang Parikesit dan Asisten Deputi Pengembangan Usaha dan Privatisasi Kementerian BUMN Bapak Kindy Rinald Syahrir.
Chairman GPCI Bapak Hendrata Atmoko menjelaskan bahwa fokus dalam Green Toll Road Indonesia meliputi enam indikator, yaitu akses, kelayakan dan pelayanan, efisiensi energi dan air, lingkungan, material konstruksi serta kerja sama kewilayahan.
Sharing Session Manajemen Risiko ini diawali dengan keynote speech yang disampaikan oleh Bapak Danang Parikesit. Selanjutnya Ibu Desi Arryani memberikan paparan singkat mengenai Jasa Marga. Jasa Marga memiliki 13 konsesi ruas yang sudah mature yang memiliki arus kas kuat untuk mendukung pembangunan 20 ruas tol baru pada level anak perusahaan dengan menerbitkan berbagai produk alternatif pendanaan. Data Pendapatan Tol historis menunjukan bahwa Jasa Marga mampu menghasilkan pendapatan tetap dalam 40 tahun dalam berbagai kondisi ekonomi. Pertumbuhan pendapatan yang stabil ini membuktikan ketahanan industri tol (resilient industry).
Nara sumber dalam sharing session ini adalah:
- Bapak Bayu Nurbaya (Risk and Quality Management Group Head Jasa Marga), memaparkan tentang Sustainable Development Goals, Sustainable Risk Jasa Marga, serta inisiasi sertifikasi green toll road Indonesia oleh Jasa Marga dan GDCI. Green Toll Road Indonesia adalah sistem penilaian jalan tol yang dibangun dan atau dioperasikan berdasarkan konsep yang mengintegrasikan fungsi transportasi dan keberlanjutan ekologis berdasarkan pendekatan pembangunan berkelanjutan. Akomodasi atas kepentingan lingkungan dan stakeholders digunakan sepanjang perencanaan, desain, dan konstruksi hingga operasi berjalan.
- Bapak Toni Budianto Sihite (PT LAPI Ganeshatama Consulting, Perancang Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek). Dalam paparannya, Bapak Toni menyampaikan bahwa aspek kriteria perencanaan Jalan Tol Layang Jakarta Cikampek mendukung keselamatan pengendara. Kriteria perencanaan struktur untuk safety struktur dan pengendara antara lain dengan menggunakan seismic isolated system.
- Bapak Antonius Alijoyo (Principal CRMS), memaparkan tentang Sustainability Risk Management, Sustainability Risk Management Frame Work dan Sustainability Risk Management Approach.
- Bapak Eko Reksodipuro (Instruktur Safety Driving) menekankan bahwa safety is a habit, not an act. Sampai saat ini, faktor terbesar penyebab kecelakaan di jalan tol adalah pengemudi. Karenanya, sustainibility in road safety atau dikenal juga dengan istilah eco driving, menempatkan gaya mengemudi sebagai salah satu komponen kunci.