Berdasarkan hasil penilaian dari hampir seluruh metrik, tahun 2019 tercatat sebagai periode yang buruk bagi kondisi keamanan data di dunia. Menurut Cost of Data Breach Report 2019 milik Ponemon Institute, kerugian rata-rata pelanggaran data mencapai rekor tertinggi sebesar USD 3,92 juta. Pada saat yang sama, jumlah pelanggaran data juga mencapai rekor tertinggi. Total pelanggaran data meningkat sebanyak 54% pada semester pertama 2019 dengan jumlah 4.000 kasus yang diketahui publik. Secara keseluruhan, laporan tahun 2019 memaparkan lebih dari 4,1 miliar kasus secara keseluruhan.
Serangan siber di Indonesia juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Peningkatan serangan siber terjadi karena saat ini teknologi internet memiliki peranan sangat penting di berbagai sektor kehidupan masyarakat. Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) bersama dengan Indonesia Honeynet Project (IHP) mencatat 98.243.896 serangan siber sepanjang tahun 2019. Selain itu, ada pula data tentang serangan malware sebanyak 22.750 kasus di tahun yang sama.
Aries Wahyu Sutikno selaku Deputi Bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN menyatakan bahwa total serangan siber di tanah air pada tahun 2019 meningkat secara signifikan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2017, laporan serupa hanya berjumlah delapan juta kasus. Jumlah serangan siber tersebut mulai menunjukkan peningkatan di tahun 2018 dengan total 12 juta kasus. Menurut penuturan Aries, peran teknologi yang sangat penting bagi kehidupan sehari-hari (Internet of Things) menyebabkan frekuensi serangan siber semakin meningkat.
BSSN telah melakukan deteksi dini untuk mengenali segala risiko serangan siber yang dapat terjadi. Beberapa tahun belakangan ini, serangan terbanyak berasal dari bagian utara Indonesia, yaitu gabungan beberapa negara Asia, termasuk India. Sementara itu, sebagian serangan lainnya berasal dari daerah selatan seperti Australia serta dalam negeri.
Dalam rangka melakukan deteksi serangan siber, BSSN bekerja sama dengan IHP untuk melakukan pemasangan honeypot agar upaya deteksi semakin akurat. Honeypot adalah sistem khusus yang dibuat sebagai pancingan agar menjadi sasaran serangan para peretas. Keberadaan honeypot dapat membantu mendeteksi lokasi, kebiasaan, dan teknik serangan siber yang dilakukan para peretas. Pada awal tahun 2020, pemasangan honeypot sudah dilakukan di 18 provinsi dengan total perangkat sebanyak 53 unit. Aries menyatakan bahwa jumlah honeypot tersebut akan ditingkatkan sebagai antisipasi untuk menangani peningkatan serangan siber.
Aries juga menekankan bahwa isu serangan siber merupakan hal penting yang wajib menjadi perhatian bersama. Pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat memiliki tanggung jawab besar untuk meningkatkan keamanan siber di Indonesia. Ancaman serangan siber harus ditangkal dengan komitmen serius supaya kasusnya tidak terus-menerus bertambah.
Praktisi keamanan siber, Royke Tobing, menjelaskan bahwa ada beberapa masalah besar yang berkaitan dengan keamanan siber. Dua masalah besar yang harus ditindaklanjuti adalah social engineering attack dan supply chain attack. Social engineering attack berkaitan dengan kondisi psikologis korban dalam menghadapi serangan, sedangkan supply chain attack berhubungan dengan rantai pasok pada pihak ketiga. Selain dua masalah besar tersebut, celah keamanan yang difasilitasi oleh service provider juga patut mendapatkan perhatian khusus.
Untuk mempersiapkan diri menghadapi serangan siber yang terus meningkat dari tahun ke tahun, masyarakat dan khususnya perusahaan di Indonesia perlu lebih proaktif dalam mengakuisisi konsep manajemen risiko siber serta kemampuan praktis dalam mengelola sekaligus mengendalikannya. Pemahaman risiko siber yang spesifik dan terkini tentunya akan menjadi aset penting dalam pencapaian tujuan strategis perusahaan.