Ditulis oleh Herry, Universitas Katolik Parahyangan
Organisasi nirlaba adalah lembaga yang dibentuk dan didirikan tidak untuk mencari keuntungan atau laba bagi para pendiri dan pengurusnya, tetapi untuk memberikan manfaat bagi masyarakat. Tujuan organisasi nirlaba didirikan adalah memberi dampak positif dan membantu memecahkan masalah sosial di tengah masyarakat. Untuk mencapai tujuan tersebut organisasi nirlaba mengumpulkan dana dari masyarakat. Dana yang dikumpulkan tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan pengelolaan dan penggunaannya. Tentu saja hal ini menjadi salah satu tantangan organisasi nirlaba, terutama para pengurus organisasi dalam mengelola dan menyalurkan dana masyarakat yang mereka kumpulkan agar digunakan sesuai dengan maksud dan tujuannya. Hal ini mengidentifikasi bahwa organisasi harus memiliki manajemen risiko yang baik agar dana yang ada dapat disalurkan secara efektif dan efisien.
Penggunaan AI Dalam Organisasi Nirlaba dan Kendalanya
Penggunaan teknologi digital yang berbasis Artificial Intelligence (AI) dapat menjadi langkah inovatif untuk membantu organisasi nirlaba dalam mengelola dan menyalurkan dana sosial. Dengan algoritma machine learning, AI dapat mengidentifikasi risiko pengelolaan dan penyaluran dana sosial agar tepat sasaran. Selain itu, AI juga dapat membantu para pengurus organisasi untuk mendapatkan data dan informasi yang mendalam tentang potensi masalah yang muncul dalam pengelolaan dan penyaluran dana sosial.
Memang perlu diakui bahwa tidak hanya di Indonesia, tetapi juga banyak organisasi nirlaba di berbagai negara yang mengalami kendala menggunakan teknologi digital untuk mengumpulkan dan mengelola donasi dari masyarakat. Mengapa? sebab, tidak semua pengurus organisasi nirlaba yang melek digital. Banyak para pengurus tersebut sudah sepuh atau generasi baby boomers yang tidak terlalu sering memakai teknologi digital.
Menurut survey NetChange, hanya 11% organisasi nirlaba yang telah menerapkan teknologi digital dan internet secara aktif. Tentu saja persentase ini masih sangat kecil di tengah era digital. Kendala apa yang dihadapi organisasi sehingga mengalami kesulitan dalam mengadopsi teknologi digital ini? Faktor utamanya dipengaruhi oleh faktor sumber daya manusia yang mengelola organisasi, serta infrastruktur, dan jaringan internet yang belum merata di beberapa daerah. Kendala berikutnya tidak semua staf atau karyawan pada organisasi paham teknologi internet. Kebanyakan mereka adalah karyawan yang bekerja secara sukarela, bahkan ada beberapa yang hanya lulusan sekolah dasar saja. Maka untuk mengatasi hal ini perlu dirancang secara global agar organisasi nirlaba dapat melakukan peningkatan sumber daya manusia dan teknologi secara bersamaan.
Manfaat Penggunaan AI dalam Organisasi Nirlaba
Beberapa manfaat penggunaan AI untuk organisasi nirlaba. Teknologi yang dibantu dengan kecerdasan buatan membantu organisasi melakukan proses otomatisasi pembukuan, memantau arus kas, dan menghasilkan laporan keuangan secara real-time. Tentu saja hal ini dapat mengurangi beban kerja administrasi dan risiko kesalahan dalam melakukan pencatatan keuangan. Dengan algoritma machine learning, AI dapat menganalisis data keuangan historis untuk memprediksi tren pendapatan donasi dan penyaluran dana, merencanakan anggaran, dan alokasi dana sosial secara lebih efektif; memantau transaksi keuangan untuk mendeteksi aktivitas-aktivitas yang tidak biasa atau mencurigakan, sehingga dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan dana atau penggunaan dana yang tidak tepat. Lebih lagi kemampuan algoritma machine learning dapat memantau kemajuan suatu proyek sosial, mengalokasikan dana secara efisien, dan memberikan analisis dampak dari kegiatan sosial yang telah dilakukan.
Selain membantu dalam mengelola manajemen risiko keuangan organisasi, teknologi dengan kecerdasan buatan membantu pengurus untuk menjaga relasi yang baik dengan para donatur. Hal ini dilakukan melalui chatbots dimana para donatur dapat melakukan komunikasi dan bertanya tentang seputar pelaksanaan kegiatan sosial, perkembangan proyek-proyek sosial, cara berdonasi dan mengirimkan pesan personalisasi untuk mengapresiasi para donatur dan melibatkan mereka untuk proyek-proyek sosial lainnya.
Dapat disimpulkan bahwa penggunaan kecerdasan buatan dalam mengidentifikasi risiko pengelolaan dana sosial pada organisasi nirlaba dapat membawa manfaat besar untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bagi pengurus dan organisasi. Tata kelola yang baik dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada organisasi nirlaba. Oleh sebab itu, penerapan teknologi yang didukung oleh kecerdasan buatan membantu para pengurus organisasi mengelola keuangan secara lebih efektif, efisien, transparan dan tetap sasaran.
Referensi
- https://knkg.or.id/wp-content/uploads/2022/07/PUG-ONI-LORES.pdf
- https://ssir.org/articles/entry/what_makes_nonprofit_digital_teams_successful_today?ref=blog.mayar.id
- https://blog.mayar.id/bagaimana-yayasan-harus-beradaptasi-dengan-digitalisasi-dan-internet-ekonomi/
- Oyeniyi, L D, Ugochukwu, CE, and Mhlongo, NZ, (2024), The Influence od AI on Financial Reporting Quality: A Critical Review and Analysis. World Journal of Advanced Research and Reviews, 22(01), 679–694. https://doi.org/10.30574/wjarr.2024.22.1.1157