Perubahan zaman membuat proses audit konvensional tak relevan dengan kondisi organisasi. Fungsi audit yang gagal beradaptasi dengan sistem audit hybrid berisiko kehilangan efektivitas dan pengaruh terhadap kelangsungan organisasi. Menurut pandangan perusahaan audit dan risk leader, Gartner. Inc., implementasi audit hybrid penting di masa mendatang sehingga pemimpin audit harus memastikan proses audit berlangsung efektif sekaligus melibatkan seluruh pihak di organisasi.
Penelitian Gartner mengenai tantangan audit hybrid mengacu pada wawancara kualitatif ekstensif dengan pemimpin audit internal organisasi global besar serta ratusan interaksi klien tambahan sepanjang tahun 2020 dan 2021.
Malcolm Murray selaku Kepala Penelitian Praktik Risiko dan Audit Gartner menyatakan bahwa pemimpin audit harus beralih ke sistem audit jarak jauh selama pandemi. Sistem baru tersebut diharapkan menjadi aturan tetap karena memberikan banyak manfaat. Selain itu, Malcolm juga berpendapat bahwa pandemi merupakan momen yang tepat untuk menyusun praktik audit hybrid terbaik dan memastikan para pemimpin audit memiliki rencana yang tepat untuk memaksimalkan manfaat audit hybrid.
Beberapa elemen penting yang patut diperhatikan dalam proses implementasi audit hybrid, antara lain:
Ketepatan Waktu dan Efektivitas Audit Hybrid
Tantangan utama yang dihadapi sistem audit hybrid adalah penyelesaian tugas audit tepat waktu karena tingkat respon masih tergolong lambat dan tidak disertai urgensi seperti penugasan langsung. Pemimpin audit patut mengambil pendekatan proaktif dan membangun komunikasi terstruktur dengan pemangku kepentingan (stakeholder) tentang waktu penyelesaian audit. Langkah tersebut penting untuk menjaga kesesuaian jalur audit hybrid yang sedang dilakukan.
Pemimpin audit juga harus mengatasi tantangan ketepatan waktu melalui berbagai cara, misalnya:
- Mengadakan pertemuan tambahan dengan para pemangku kepentingan.
- Menjawab pertanyaan umum dari staf organisasi yang berkaitan dengan proses audit.
- Menunjukkan ketegasan yang konsisten untuk mewujudkan proses audit yang tepat waktu.
Pakar Gartner merekomendasikan agar pemimpin audit melakukan keterlibatan langsung pada area audit yang berisiko tinggi sehingga siap menghadapi berbagai kendala, antara lain perubahan manajemen, hasil audit terdahulu yang buruk, atau akuisisi organisasi.
Pemberdayaan Teknologi
Prospek audit hybrid juga patut merangkul teknologi baru agar prosesnya berlangsung lancar. Beberapa teknologi yang bermanfaat untuk mendukung audit hybrid, misalnya video call, drone, kacamata pintar, dan smartphone. Sayangnya, adopsi teknologi baru secara luas dalam waktu singkat turut menghadirkan tantangan dan risiko baru yang membutuhkan prosedur standar terbaru.
Malcolm menyatakan bahwa kunci keberhasilan pemberdayaan teknologi baru adalah strategi mitigasi dan komunikasi yang jelas antara auditor dan organisasi yang diaudit. Tim auditor harus menyelaraskan jenis teknologi terbaik dengan lingkungan audit, contohnya pemanfaatan kacamata pintar di lingkungan fisik yang berisiko tinggi, misalnya lokasi konstruksi.
Partisipasi Staf dan Upaya Memaksimalkan Potensi Organisasi
Saat ini, pemimpin audit berupaya keras menyediakan kondisi kerja yang fleksibel sambil menyeimbangkan partisipasi dan waktu tatap muka yang memadai dengan para stakeholder. Auditor internal mengandalkan interaksi langsung dengan stakeholder untuk mengungkap informasi penting dan meningkatkan keterampilan staf organisasi sekaligus membicarakan tentang pengaruh nilai pekerjaan terhadap kemajuan bisnis. Intensitas tatap muka yang kurang dengan stakeholder dapat menyebabkan masalah baru yang berhubungan dengan partisipasi staf organisasi.
Para pakar Gartner merekomendasikan agar pemimpin audit mengembangkan rencana baru untuk meningkatkan kesempatan belajar di organisasi. Pemimpin audit perlu menciptakan sistem pelatihan hybrid yang mencakup peluang pembinaan formal dan interaksi stakeholder senior.
Kesuksesan implementasi sistem audit hybrid tak akan terwujud tanpa dukungan dari semua pihak. Pemimpin audit dan seluruh pihak yang terlibat dalam organisasi harus bekerja sama untuk memperlancar proses audit hybrid dan memperoleh hasil yang transparan.