Manajemen risiko di bidang Human Resource atau Sumberdaya Manusia merupakan bagian yang sangat penting dari sistem manajemen risiko perusahaan. Hal ini dikarenakan performa dari karyawan adalah tolak ukur dari kesuksesan dari sebuah bisnis usaha. Manajemen risiko dalam Human Resource berperan dalam mengenali kompetensi setiap karyawan di perusahaan mulai dari proses rekrutmen.
Berikut adalah 5 indikator paling penting dalam manajemen risiko Human Resource yang perlu diketahui dan dilakukan dalam perusahaan Anda:
1. Rasio Pelamar dan Kebutuhan Jumlah SDM
Salah satu indikator risiko dalam Human Resource Management ialah Rasio Pelamar dan Kebutuhan Jumlah SDM. Human Resource harus bisa meramalkan ketersediaan kandidat yang potensial dalam pekerjaan yang spesisifik. Rasio ini bisa dihitung dengan cara membagi jumlah pelamar yang masuk dengan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan di suatu perusahaan. Hal ini membuat sebuah perusahaan dapat mengantisipasi dan mempersiapkan ketersediaan kandidat pada perekrutan karyawan selanjutnya.
2. Varians Pelamar dengan Pekerja yang Berhenti
Perbandingan jumlah pelamar dan jumlah pekerja yang meninggalkan perusahaan berkontribusi pada manajemen risiko di bidang Human Resource. Definisi dari pekerja yang berhenti adalah dengan beragam faktor alasan seperti resign ataupun masa pensiun. Dengan mengetahui varians ini, perusahaan bisa meramalkan ketersediaan kandidat dalam perencanaan penggantian dan mempersiapkan rencana proses rekrutmen untuk regenerasi Sumber Daya Manusia (SDM).
Melalui varian ini, Departemen Human Resource juga dapat mengantisipasi pencarian kandidat pelamar dari sumber lainnya seperti periklanan ataupun melalui agen pekerjaan jika dibutuhkan. Jika perbedaan jumlah pelamar dan pekerja yang berhenti dinilai cukup jauh, perusahaan juga hendaknya dapat melakukan pendekatan pada karyawan dengan menganalisa tingkat kepuasan bekerja. Dari hal ini, perusahaan dapat menilai apakah penghargaan kesetiaan dan kompetensi pada karyawan dibutuhkan atau tidak.
3. Rasio Staf Pendukung
Salah satu indikator risiko dalam Human Resource Management ialah Rasio Staf Pendukung. Rasio ini dapat diketahui dengan membagi jumlah dari staf pendukung yang ada dengan total staf dari perusahaan. Hal ini dilakukan oleh Departemen Human sebagai bahan pertimbangan sebelum memilih untuk menggunakan jasa outsourcing atau tidak dalam perekrutan selanjutnya.
4. Persentase Pekerja per Departemen
Persentase ini merupakan salah satu indikator risiko di bidang Human Resource Management. Untuk mengetahui nilai persentasenya, Anda bisa membandingkan jumlah pekerja yang ada pada masing-masing departemen bisnis dengan total pekerja dalam suatu kurun waktu tertentu. Departemen bisnis yang dimaksud di sini di antaranya adalah Departemen Keuangan, Akunting, Teknologi & Informasi, Pemasaran, dan lainnya.
5. Employee Productivity Index
Dengan rata-rata pengeluaran untuk pekerja yang mencapai hampir 50% dari biaya operasional perusahaan, maka Employee Productivity Indeks atau Indeks Produktivitas Pekerja merupakan salah satu indeks yang menunjukkan budaya kerja para pekerja dari sebuah perusahaan. Indeks yang cukup kritikal ini merupakan salah satu indikator risiko Human Resource Management yang mempengaruhi kapabilitas sebuah perusahaan. Employee Productivity Indeks membantu Departemen Human Resource untuk menganlisa apakah para pekerja sudah bekerja sesuai kemampuan dalam memberi kontribusi maksimal bagi perusahaan.
Untuk terciptanya lingkungan kerja yang bagus, diperlukan adanya Manajemen risiko di bidang Human Resource yang jelas. Hal ini baik dalam sebuah perusahaan untuk memastikan terwujudnya tujuan dan sasaran strategis perusahaan.
Lihat indikator-indikator lainnya di halaman Facebook CRMS Indonesia:
https://www.facebook.com/CRMSIndonesia