Oleh: Ridwan Hendra
Information Security Risk atau Risiko Keamanan Informasi adalah topik hangat di kalangan para pimpinan manajemen risiko atau CRO (Chief Risk Officer) berbagai organisasi dan perusahaan di Indonesia. Hal ini juga menjadi perbincangan hangat di antara para CRO industri asuransi yang berkumpul pada tanggal 3 Juli 2018 di Wisma AAJI. Ada sekitar kurang lebih dari 90 CRO dari 50 perusahaan asuransi jiwa berdiskusi dengan narasumber Dr. Antonius Alijoyo, ERMCP, CERG yang juga adalah prinsipal dari CRMS Indonesia (Center for Risk Management Studies Indonesia) dan ketua umum IRMAPA (Indonesia Risk Management Professional Association).
Bahasan diskusi dimulai dengan topik “The Horizons of Technology Disruption” yang memberikan gambaran tentang terobosan teknologi teradopsi dengan cepat di dunia bisnis mulai dari penggunaan situs sampai pada kecerdasan buatan (Aritificial Intelligence), machine learning, dan distributed ledger technology.
Terobosan teknologi yang tumbuh seiring dengan mulainya generasi milenial masuk dalam jajaran profesional dan kepemimpinan telah memicu timbulnya karakteristik konsumen dan bentuk serta dinamika pasar yang baru. Dinamika tersebut akhirnya menjadi tuntutan bagi perusahaan asuransi untuk memiliki bisnis model dan proses bisnis yang ramah digital yang dapat memenuhi harapan konsumen dan pasar yang baru tersebut.
Perjalanan dan peta jalan perusahaan asuransi untuk merangkul dunia digital membawa mereka pada tantangan bagaimana mengelola data atau informasi sedemikian rupa sehingga manfaat yang diperoleh menjadi optimal dan pada saat yang sama mampu mengelola risiko sehingga terjaga dalam koridor yang dapat ditolerir.
Berbicara mengenai keamanan informasi atau data, peserta dalam acara ini juga diajak untuk melihat lebih dalam tentang hal teranyar yang berkaitan dengan isu perlindungan dan keamanan data yaitu tentang GDPR (General Data Protection Regulations). GDPR (General Data Protection Regulations) yang sudah mulai diterapkan di negara-negara Uni Eropa per tanggal 25 Mei 2018, yang berimbas ke seluruh dunia, telah menyentak kesadaran perusahaan raksasa global dalam mengelola data mereka terutama data mengenai klien dan/atau nasabah, dan/atau mitra bisnis mereka.
Diskusi berlanjut ke topik mengenai tren risiko cyber ke depan, setidaknya sampai dengan tahun 2025; dan langkah-langkah praktis bagaimana membangun ketangguhan organisasi terhadap risiko cyber (Cyber Risk Resilience) termasuk penggunaan ‘cyber insurance’.
Presentasi penyaji Dr. Antonius Alijoyo, ERMCP, CERG dapat diunduh di tautan berikut: Link Download