Pelatihan publik Implementasi GRC (Governance, Risk, and Compliance) kali ini diadakan CRMS Indonesia di Hotel Sensa Bandung, tanggal 17-18 Juni 2019. Lingkungan organisasi saat ini semakin besar dan kompleks sehingga pendekatan tradisional terhadap manajemen risiko dan audit internal perlu dioptimalkan secara menyeluruh agar tetap efektif.
Konsep GRC atau combined assurance mengharuskan organisasi untuk memiliki pandangan yang terintegrasi dan menyeluruh terhadap tata kelola, manajemen risiko, pengendalian, kepatuhan dan kepastian untuk bertahan dan berkembang di dunia modern. Manfaat implementasi GRC yang efektif bagi organisasi di antaranya adalah pengurangan biaya, pengambilan keputusan yang lebih baik serta visibilitas terhadap lingkungan risiko dan pengendalian yang lebih baik.
Pelatihan Implementasi GRC kali ini diikuti oleh 16 (enam belas) peserta yang berasal dari industri perkebunan, pertambangan, provider navigasi, asuransi, retail dan pengelolaan air bersih.
Pelatihan Implementing GRC dirancang berdasarkan pengalaman praktis dari praktisi yang telah berpengalaman di bidangnya. Melalui studi kasus yang realistis mengenai penerapan GRC berbasis teknologi (simulasi end-to-end), peserta akan memperoleh manfaat tentang bagaimana membangun GRC, memantau hasilnya dan melaporkan hasil yang sesuai kepada manajemen.
Sedangkan trainernya adalah Ibu Yenny Koestijani (Konsultan risiko dan trainer dalam bidang audit dan manajemen risiko). Beliau berpengalaman hampir 20 (dua puluh) tahun di perusahaan-perusahaan Group Astra dan perusahaan lainnya, juga terlibat sebagai asesor dan komite Program Sertifikasi Manajemen Risiko untuk IPACA (Indonesia Professional Audit and Control Association).
Testimoni :
Hudi Prastiyono, Staff Risk Mandiri Inhealth
“Sangat bermanfaat bagi setiap perusahaan yang ingin menerapkan praktik GRC. Pelatihannya dibawakan secara komprehensif dan suasana dialog yang membuat pelatihan ini hidup dalam proses training.”
Agus Tjahajana, Commissioner PT Inalum
“Seumur hidup saya bekerja teknis. Saya merasa perlu mendalami masalah audit karena saya ditugaskan sebagai Komite Audit. Jadi saya mau tidak mau harus mempelajari berbagai hal yang ada hubungannya dengan masalah-masalah ini. Training ini buat saya membuka wawasan baru dan saya ingin mendalami lebih lanjut untuk pekerjaan saya sehari-hari sebagai Komite Audit.”