Dalam menjalankan suatu bisnis, selalu ada risiko yang harus dihadapi. Sejumlah risiko dapat memiliki implikasi hukum, tetapi tidak selalu dapat dikategorikan sebagai legal risk atau risiko yang bersangkutan dengan hukum.
Legal risk dapat memiliki dampak serius dan merugikan bagi bisnis. Dari sekian banyak risiko yang mungkin dihadapi perusahaan, berikut ini adalah lima jenis legal risk yang paling umum:
Struktur dan Tata Kelola
Struktur hukum dan tata kelola dapat menjadi dasar pengaturan untuk perpajakan, kewajiban, dokumentasi, dan berbagai proses lainnya yang mempengaruhi pembuatan keputusan manajemen dan operasional perusahaan. Setelah struktur hukum dan tata kelola ditetapkan, penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi risiko terkait, seperti penipuan atau praktik bisnis yang tidak etis. Dengan demikian, perusahaan dapat menerapkan kontrol untuk mengelola risiko tersebut, misalnya melalui audit dan program kesadaran.
Aset
Aset berwujud, seperti bangunan, dan aset tidak berwujud, seperti kekayaan intelektual, memiliki nilai serta hak dan kewajiban yang yang perlu dilindungi. Oleh karena itu, diperlukan gambaran yang jelas tentang semua aset perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko demi menghindari konsekuensi yang tidak diinginkan.
Kontrak
Risiko kontrak sering diartikan sebagai kemungkinan kerugian finansial yang terjadi karena pembeli melanggar kontrak atau perusahaan gagal mengelola manfaat atau kewajiban kontrak secara memadai. Namun demikian, untuk memahami risiko kontrak secara menyeluruh, perusahaan juga perlu melihat kembali proses manajemen kontrak itu sendiri.
Perselisihan
Perselisihan hukum meliputi setiap perselisihan di mana klaim hukum dibuat, termasuk kesalahan karyawan, kecelakaan, dan tanggung jawab produk. Meski tidak semua perselisihan berakhir di pengadilan, perselisihan tersebut tetap dapat merusak hubungan bisnis dan reputasi serta menyita waktu dan sumber daya.
Regulasi
Risiko regulasi dapat mengakibatkan terjadinya pencabutan izin perusahaan atau penerapan kondisi tertentu yang dapat berdampak buruk pada nilai ekonomi perusahaan. Untuk mengantisipasi masalah hukum yang mungkin terjadi, penting untuk memahami peraturan khusus dan aturan terkait lainnya yang berlaku, seperti spesifikasi, kebijakan, standar, atau undang-undang.
Pada dasarnya, perusahaan dapat memilih jenis risiko yang tepat dengan konsekuensi positif, seperti keuntungan atau peningkatan pangsa pasar, sambil mengurangi potensi konsekuensi negatif, seperti proses pengadilan atau denda. Dengan memahami hal tersebut, perusahaan dapat meminimalisir dan bahkan menghindari kerugian di kemudian hari.