Perencanaan bisnis yang tepat adalah kunci dari suksesnya pengembangan bisnis. Selain perencanaan strategis, perusahaan juga wajib merencanakan penanganan risiko yang mungkin timbul dalam kegiatan usaha. Dengan perencanaan yang tepat, risiko yang dihadapi oleh perusahaan dapat diantisipasi dan ditangani tanpa mengorbankan keuntungan maupun operasional. Karena itu, perencanaan bisnis harus dilakukan secara komprehensif dan mencakup seluruh fungsi bisnis.
Salah satu fungsi bisnis yang menjadi nadi suatu perusahaan adalah budgeting atau pembuatan anggaran. Proses pembuatan anggaran perusahaan harus dilakukan dengan saksama demi memaksimalkan efisiensi dan profit margin. Sekilas, fokus pembuatan anggaran yang mengedepankan efisiensi mungkin terdengar berlawanan dengan fokus manajemen risiko yang mengedepankan antisipasi terhadap risiko masa depan. Namun, kedua aspek ini ternyata saling berhubungan dan sangat diperlukan agar bisnis dapat berkembang dengan pesat. Simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut mengenai hubungan antara manajemen risiko dan perencanaan anggaran.
Mengapa Perencanaan Anggaran Harus Menjadi Bagian dari Manajemen Risiko Terintegrasi?
Dengan menjadikan perencanaan anggaran sebagai bagian dari manajemen risiko terintegrasi, perusahaan Anda dapat tumbuh dengan lebih optimal dan terarah. Pendekatan menyeluruh dari manajemen risiko akan memungkinkan Anda melihat potensi perkembangan perusahaan secara utuh, alih-alih menilai potensi perkembangan dari kinerja suatu departemen tertentu.
Selain itu, Anda juga akan dapat mempertimbangkan penanganan risiko secara proporsional sesuai kesempatan perkembangan yang hadir. Apakah aspek bisnis tertentu dapat dikembangkan? Jika ya, berapa dana yang harus dialokasikan untuk mengejar kemajuan tersebut? Apakah ada departemen yang menghambat kemajuan perusahaan? Bagaimana Anda mengatur pendanaan untuk departemen tersebut?
Tidak kalah pentingnya, dengan melacak hasil pendanaan terhadap proyek/departemen tertentu dan pengaruhnya terhadap kesuksesan perusahaan secara keseluruhan, Anda juga dapat mengetahui risiko bisnis apa yang akan/tengah dihadapi oleh perusahaan. Jika Anda menyadari bahwa pendanaan yang diperlukan untuk suatu proyek/departemen meningkat, artinya ada risiko yang tengah dihadapi dan perlu diatasi. Tiga alasan tersebut menjadikan manajemen risiko sebagai aspek yang tak terpisahkan dari perencanaan anggaran perusahaan Anda.
Bagaimana Cara Mengintegrasikan Manajemen RIsiko pada Perencanaan Anggaran?
Komponen inti dari manajemen risiko dan manajemen anggaran adalah perkiraan mengenai apa yang akan terjadi di masa depan. Dengan mempertimbangkan kesamaan ini, integrasi manajemen risiko dan perencanaan anggaran harus dilakukan di tingkat perusahaan, alih-alih di tingkat bagian keuangan. Staf Anda mungkin lebih memperhatikan kebutuhan dirinya atau departemennya terlebih dahulu saat membuat permintaan dana, dan Anda perlu menentukan apakah permintaan dana tersebut mempengaruhi departemen lain sebelum menyetujuinya. Pastikan prinsip utama manajemen anggaran tetap terpenuhi, yakni mengeluarkan sesedikit mungkin dana untuk memaksimalkan keuntungan.
Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menerapkan langkah-langkah manajemen risiko saat merencanakan anggaran, yaitu menentukan potensial risiko, menilai efeknya terhadap perusahaan Anda secara keseluruhan, mengumpulkan informasi, dan memutuskan cara penanganannya. Misalnya, Anda dapat menyesuaikan anggaran untuk suatu departemen, atau bahkan menyusun ulang anggaran perusahaan. Pelaporan dan pemantauan juga wajib dilakukan, dan hasilnya dapat Anda gunakan sebagai bahan pertimbangan saat merancang anggaran tahunan.