Di penghujung tahun 2019, CRMS Indonesia menyelenggarakan sebuah program khusus di Pulau Dewata, Bali. Pelatihan Fundamental ERM berbasis ISO 31000 ini dilaksanakan pada tanggal 2 – 4 Desember 2019 di Hotel Aryaduta, dan dirancang sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan para profesional di bidang manajemen risiko, baik bagi yang sudah berpengalaman maupun yang baru memulai karir dalam bidang manajemen risiko.
Pelatihan ini membantu para peserta dalam pengetahuan dan pemahaman fundamental tentang prinsip, kerangka kerja, aplikasi/praktik dan proses manajemen risiko berbasis ISO 31000. Pendekatan pelatihan berupa kombinasi antara paparan dari fasliitator, diskusi kelompok, stusi kasus dan berbagi pengalaman dengan praktisi, serta diselingi dengan berbagai games yang menarik.
Pelatihan intensif bersertifikasi ini diikuti oleh 37 peserta dari industri pariwisata, perbankan, transportasi, telekomunikasi, pertambangan, energi, penyelenggara jasa jalan tol, penjaminan efek, Lembaga-lembaga pengelolaan dana, serta Lembaga-lembaga Pemerintah.
Selanjutnya pada tanggal 5 dan 6 Desember peserta dapat mengikuti konferensi internasional manajemen risiko terbesar di Asia Tenggara, Risk Beyond 2019, yang mengusung tema “Risk Management : The Next Generations – Embracing GRC in Industry 4.0”, untuk memperkaya wawasan dan perspektif manajemen risiko mereka.
Fasilitator pada hari pertama sesi 1 dan 2 adalah Bapak Antonius Alijoyo (founder CRMS Indonesia), sesi 3 difasilitasi oleh Ibu Intan Jacob (Head of Research & Development CRMS Indonesia), dan sesi 4 difasilitasi oleh Ibu Nitha Priscillia (Chief Operation Officer ERMA). Hari pertama ini peserta diajak memahami Dasar dan Prinsip Manajemen Risiko sekaligus mengerjakan dan membahas latihan. Selain itu juga diberikan penjelasan mengenai ujian sertifikasi ERMA dan pengenalan aplikasi simulasi ujian.
Pada hari kedua sesi 1 dan 2 peserta dihibur oleh Bapak Fadjar Proboseno dengan gaya mengajarnya yang santai dan penuh humor segar. Bapak Fadjar adalah seorang konsultan manajemen risiko, Master Trainer dan asesor di berbagai Lembaga pelatihan dan asosiasi. Sesi 3 difasilitasi oleh Ibu Intan Jacob dan sesi 4 kembali diisi oleh Pak Fadjar. Materi hari kedua membahas Kerangka Kerja Manajemen Risiko dan Proses Manajemen Risiko (Communication & Consultation, Scope, Context, Criteria, dan Risk Assesment).
Fasilitator hari ketiga adalah Bapak Charles R. Vorst dan Ibu Intan Jacob. Pak Charles merupakanTechnical Adviser Center for Risk Management Studies (CRMS) Indonesia. Beliau telah terjun di bidang konsultasi manajemen risiko sejak tahun 2005, berkarir sebelumnya di AUTO 2000, WIKA Group, Tbk., PT Garuda Indonesia, Tbk., PT Darma Henwa, Tbk., PT Jamsostek, PT Surveyor Indonesia, dan berbagai korporasi di Indonesia, baik BUMN/privat, nasional/multi-nasional, listed/non-listed, yang bergerak di berbagai industri. Materi yang disampaikan oleh Pak Charles terkait Lanjutan Proses Manajemen Risiko, yaiyu Perlakuan Risiko, Pemantauan & Tinjauan, Pencatatan & Pelaporan.
Pada sesi ke 3 dan 4 peserta diperkenalkan pada EMPIRisk, sebuah aplikasi game-based simulation untuk membantu peserta memahami Enterprise Risk Management berbasis ISO 31000, serta memahami tanggungjawab seorang risk professional. Apapun latar belakang risikonya, game ini dapat digunakan oleh siapa saja untuk mempelajari manajemen risiko. EMPIRisk terdiri dari beberapa round, setiap round mempresentasikan jangka waktu satu tahun. Peran peserta pelatihan adalah memberikan saran bagi perusahaan tentang potensi risiko yang mengancam keuntungan, pertumbuhan bahkan keberlangsungan perusahaan.
Testimoni
Rizki W., Infrastructure Risk Management, PT Telkomsel
“Setelah mengikuti pelatihan ini saya mendapat insight yang lebih dalam terkait dengan ISO 31000, dimana hal ini sangat mendukung dalam menjalankan pekerjaan saya di risk management. Saran saya adalah bisa dibuat forum risk management bagi alumni dan juga expertise risk management lainnya sebagai wadah yang berguna untuk tetap update terkait perkembangan risk management di Indonesia.”
Lana Winayanti, Dewan Pengawas BLU Lembaga Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan
“Saya sangat bersyukur dapat kesempatan mengikuti pelatihan Manajemen Risiko ISO 31000. Selama 3 hari mengikuti pelatihan, banyak mendapat hal baru dan sangat bermanfaat. Tim pengajar sangat handal dan tidak membosankan karena paparan diselingi dengan diskusi, permainan dan simulasi. Semoga prinsip-prinsip, kerangka dan proses manajemen risiko dapat dijalankan sepenuhnya di organisasi BLU PPDPP.”
Made Sri Rahayu, Risk management Senior Analyst, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero)/ Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Bali
“Mengikuti pelatihan risk fundamental sesuai ISO 31000, membuat kami mengetahui dan memahami lingkup risiko serta teknik dan metode yang dapat digunakan untuk menindaklanjutinya. Sehingga dapat kami terapkan dalam penyusunan kajian risiko pada aktivitas bisnis perusahaan. Terkait Cubes, agar dapat diberikan simulasi di awal sampai tahap akhir sehingga peserta dapat mengikuti dan menyelesaikan tugas yang diberikan sesuai dengan kriteria pemahaman yang diharapkan oleh pengajar/panitia. Untuk EMPIRisk menurut kami sudah bagus sekali, diawali dengan tata cara yang dijelaskan secara detail, sehingga peserta dapat memberikan output yang baik dari hasil simulasi tersebut. Saran kami, agar pembicara lebih banyak memberikan contoh penerapan dari materi yang diberikan. Karena sebagian orang dapat memahami dari contoh penerapan teori yang dipaparkan dengan kenyataan di organisasi.”
Eka Prawitasari, Staf Audit, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Persero) / Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) Bali.
“Pelatihan ini menarik sekali karena pembawa materi sangat berpengalaman sehingga kami lebih mudah menangkap ilmunya. Cubes dan EMPIRisk bagus karena kami bisa praktek langsung. Saran untuk CRMS, untuk training di Bali kalau bisa tidak hanya ERM Fundamental saja, tapi bisa ganti yang lain misalnya audit.”