Revolusi Industri 4.0 atau Fourth Industry Revolution (4IR) yang telah digaungkan selama beberapa tahun terakhir tak hanya fokus pada pengembangan sektor industri. Lebih dari itu, revolusi industri juga mempengaruhi berbagai bidang kehidupan, yaitu Sumber Daya Manusia (SDM) yang kompeten, peningkatan keterampilan berbasis teknologi, serta persaingan di kancah perdagangan internasional. Untuk menyukseskan revolusi industri 4.0, Kementerian Perindustrian RI berinisiatif memunculkan gerakan Making Indonesia 4.0.
Sepuluh prioritas nasional yang disosialisasikan dalam gerakan Making Indonesia 4.0 adalah sebagai berikut:
Memperbaiki Aliran Material di Sektor Manufaktur
Sektor manufaktur Indonesia memiliki keunggulan dari segi ketersediaan bahan baku. Keunggulan ini didukung oleh kondisi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat melimpah dan beraneka ragam. Oleh sebab itu, alur distribusi bahan baku di sektor manufaktur perlu diperbaiki agar tata kelola material jadi lebih efisien dan biayanya semakin terjangkau.
Mendesain Ulang Zona Industri Nasional
Dahulu, Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor minyak dan gas terbesar di dunia. Namun kini era industri minyak dan gas telah berakhir, dan seluruh negara di dunia membutuhkan sumber energi terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Perubahan tersebut tentu membuat Indonesia wajib beradaptasi dengan cara mendesain ulang zona industri nasional agar tidak hanya mengandalkan industri minyak dan gas.
Menerapkan Standar Sustainability pada Semua Sektor Industri
Indonesia sedang berusaha menerapkan standar pembangunan industri berkelanjutan. Konsep ini penting untuk membangun berbagai sektor industri yang bisa bertahan dalam jangka panjang secara stabil. Penerapan standar sustainability juga membutuhkan berbagai sistem baru, misalnya pemanfaatan sumber energi terbarukan ramah lingkungan, implementasi prinsip biokimia, dan sistem lainnya.
Memberdayakan UMKM Secara Maksimal
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) adalah sektor penggerak ekonomi nasional yang masih sering terabaikan. Padahal, bukan hanya korporasi saja yang memicu pertumbuhan ekonomi nasional. Justru saat ini banyak negara yang memberdayakan potensi UMKM yang memberi pengaruh besar bagi perekonomian negara. Salah satu cara terbaik untuk memaksimalkan potensi UMKM adalah mendorong proses digitalisasi sehingga pangsa pasar UMKM semakin luas dan mampu bersaing di pasar internasional.
Memulai Pembangunan Infrastruktur Digital Nasional
Pemanfaatan teknologi internet untuk mendukung sektor industri adalah salah satu ciri khas era Revolusi Industri 4.0. Oleh sebab itu, pemerintah juga perlu fokus dalam membangun infrastruktur digital nasional. Pembangunan tersebut juga harus diiringi dengan peningkatan keterampilan SDM agar mahir dalam memanfaatkan teknologi. Penyediaan fasilitas berupa jaringan internet berkecepatan tinggi merupakan contoh implementasi pembangunan infrastruktur digital paling sederhana yang kini sangat dibutuhkan di tanah air.
Menarik Minat Investor Asing
Revolusi Industri 4.0 di Indonesia dapat direalisasikan dengan dukungan anggaran yang mencukupi. Salah satu sumber anggaran yang paling potensial adalah suntikan dana dari investor asing. Peluang mendapatkan dana dari investor asing akan semakin besar jika Indonesia memiliki iklim investasi yang kondusif serta ditunjang dengan faktor keamanan negara yang stabil.
Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia
Pendidikan akademis saja belum cukup untuk menghasilkan SDM yang dapat diandalkan. Peningkatan kualitas SDM bisa diwujudkan melalui pelatihan keterampilan serta kurikulum perguruan tinggi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. Dengan demikian, sekolah menengah dan perguruan tinggi nantinya bisa menghasilkan SDM yang memiliki kemampuan memadai untuk memasuki dunia kerja.
Membentuk Ekosistem Inovasi
Making Indonesia 4.0 juga fokus pada pengembangan pusat inovasi nasional sebagai fasilitas untuk menghasilkan berbagai terobosan bermanfaat. Nantinya, pusat inovasi nasional juga akan menangani perlindungan hak kekayaan intelektual dan insentif fiskal. Dengan begitu, diharapkan kolaborasi lintas sektor antara BUMN, universitas, dan pelaku usaha bisa segera direalisasikan.
Merealisasikan Sistem Insentif Investasi Teknologi
Rencananya, pemerintah akan memberlakukan tax exemption atau subsidi bagi pelaku industri yang mau dan mampu melakukan inovasi teknologi. Subsidi tersebut bisa diberikan dalam bentuk potongan pajak perusahaan dan pengecualian bea pajak impor bagi usaha yang menerapkan prinsip revolusi industri 4.0 secara konsisten.
Menciptakan Aturan dan Kebijakan yang Harmonis
Untuk mendukung realisasi Revolusi Industri 4.0, pemerintah juga akan menerapkan sejumlah aturan dan kebijakan yang harmonis agar tidak saling tumpang tindih. Pemerintah pusat serta pemerintah provinsi dan daerah akan berintegrasi menciptakan aturan berdasarkan tanggung jawab dan wewenangnya masing-masing, sehingga keharmonisan tersebut bisa menciptakan kepastian hukum yang bersifat mutlak bagi para pelaku industri.
Gerakan Making Indonesia 4.0 membutuhkan dukungan dari semua pihak agar manfaatnya semakin maksimal dan efektif mewujudkan Revolusi Industri. Pemerintah, pelaku industri, sektor UMKM, dan SDM harus aktif berinovasi dan menjalankan peran masing-masing semaksimal mungkin agar tercipta sinergi yang baik untuk mendukung kemajuan sektor industri tanah air.
Informasi selengkapnya tentang gerakan Making Indonesia 4.0 yang digagas Kementerian Perindustrian dapat diakses di https://www.kemenperin.go.id/download/18384