Dalam dunia bisnis yang terus berubah, peranan audit internal menjadi semakin vital dalam memastikan kelangsungan dan keberlanjutan perusahaan. Sebuah penelitian oleh PwC pada tahun 2023, yang melibatkan lebih dari 4.600 pemimpin bisnis di 81 negara, mengungkapkan bahwa banyak tim audit internal belum sepenuhnya menangani risiko yang paling dianggap kritis oleh para CEO. Hal ini menyoroti sebuah kesenjangan penting yang perlu ditangani untuk membangun kepercayaan dan ketahanan bisnis.
Volatilitas makroekonomi dan inflasi tercatat sebagai dua risiko utama yang dikhawatirkan oleh para CEO untuk jangka pendek dan menengah. Namun, mengejutkannya, hanya kurang dari setengah dari rencana audit yang telah memasukkan risiko-risiko ini ke dalam pertimbangan mereka. Situasi ini menunjukkan adanya peluang besar untuk peningkatan dalam proses perencanaan dan pelaksanaan audit internal.
Audit internal tidak hanya tentang pemenuhan regulasi dan pengendalian internal, tetapi juga harus proaktif dalam memprediksi dan menyiapkan perusahaan menghadapi risiko yang dapat mengganggu keberlangsungan usaha. Untuk itu, tim audit internal perlu meningkatkan interaksi dan komunikasi antarlini dalam organisasi—mulai dari manajemen puncak hingga tim operasional—untuk memastikan bahwa semua potensi risiko telah teridentifikasi dan ditangani dengan efektif.
Langkah-langkah berikut dapat dijadikan panduan bagi tim audit internal dalam mengoptimalkan peran mereka:
1. Meningkatkan Dialog Risiko: Tim audit internal harus secara aktif terlibat dalam diskusi strategis perusahaan, menawarkan perspektif yang objektif berdasarkan pengalaman dan pengetahuan komprehensif tentang risiko bisnis.
2. Fokus pada Analisis Tren dan Tema: Tim audit internal harus mampu merangkum temuan dari berbagai audit untuk mengidentifikasi tren dan tema yang lebih luas yang mempengaruhi perusahaan secara keseluruhan.
3. Kolaborasi dengan Tim Eksternal: Menggandeng ahli dari luar atau konsultan untuk memberikan perspektif baru dalam workshop risiko dapat memperkaya analisis dan solusi yang dihasilkan.
4. Mengembangkan Indikator Kinerja yang Berbasis Nilai: Menetapkan metrik dan indikator kinerja yang mencerminkan nilai tambah tim audit internal terhadap stakeholders akan meningkatkan relevansi dan dampak dari audit yang dilakukan.
5. Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan: Investasi dalam pendidikan dan pelatihan terus-menerus bagi tim audit internal untuk memastikan bahwa mereka tetap update dengan perkembangan terkini dan metodologi audit terbaik.
Dengan mengambil peran yang lebih strategis dan proaktif, tim audit internal dapat lebih dari sekadar memenuhi tuntutan pengawasan, tetapi juga berkontribusi signifikan dalam strategi keseluruhan perusahaan untuk menghadapi risiko. Langkah ini tidak hanya akan meningkatkan efektivitas audit internal tetapi juga membantu perusahaan dalam membangun ketahanan jangka panjang terhadap ketidakpastian ekonomi global.