Semua organisasi pasti mengharapkan perkembangan pesat seiring berjalannya waktu, dari segi nilai keuntungan maupun pencapaian target lainnya. Kompetisi ketat antarorganisasi membuat semua pihak yang terlibat dalam suatu organisasi wajib bahu-membahu mewujudkan kemajuan. Strategi yang tepat harus diterapkan dan dievaluasi secara berkala demi mendukung perkembangan organisasi. Salah satu hal penting yang tak boleh terlewatkan adalah implementasi Governance, Risk, dan Compliance (GRC).
Memahami Konteks GRC dan Penerapannya di Organisasi
Prinsip utama GRC adalah kemampuan mewujudkan tata kelola yang andal sambil mengatasi ketidakpastian risiko dan bertindak dengan penuh integritas. Dengan demikian, konteks GRC dan penerapannya dapat diurai dengan rincian sebagai berikut:
- Governance: Menetapkan, mengarahkan, dan mengatur pencapaian tujuan yang andal. Tujuan yang dimaksud bisa berupa target organisasi secara keseluruhan atau tujuan yang lebih khusus, misalnya tujuan divisi, tujuan proyek, atau tujuan proses tertentu.
- Risk Management: Pengelolaan risiko yang dilakukan secara efektif untuk mendukung pencapaian tujuan. Pengambilan risiko tidak boleh dilakukan sembarangan supaya tidak mencederai nilai-nilai serta kepentingan organisasi.
- Compliance: Kepatuhan yang dimaksud bukan sekadar tentang taat pada peraturan, melainkan juga integritas dalam memenuhi komitmen dan kewajiban organisasi. Bentuk komitmen dan kewajiban dapat ditemukan dalam kontrak, kode etik, pernyataan etika, dan lainnya.
Menganalisis Kekurangan Implementasi GRC yang Bersifat Tertutup
Penerapan GRC yang bersifat tertutup nyatanya tidak membawa banyak perubahan positif bagi organisasi. Sebab hal tersebut justru membuat GRC hanya dipandang dari pendekatan audit, bukan sebagai bagian penting dari pengambilan keputusan yang terintegrasi. Semua organisasi wajib memahami proses pengambilan risiko secara efektif.
Pengukuran risiko harus dilakukan secara tepat untuk mencapai tujuan AGAR semua pihak yang terlibat dalam manajemen risiko bisa turut memastikan bahwa risiko tersebut dapat dikelola secara efektif. Implementasi GRC secara kontekstual sangat dibutuhkan untuk mencermati hubungan rumit antara tujuan, risiko, dan integritas organisasi.
Manfaat Pendekatan GRC Secara Terintegrasi
Organisasi yang menerapkan pendekatan GRC secara terintegrasi (top-down) melalui kepemimpinan dewan berpeluang mendapatkan beberapa manfaat berikut ini:
- Lebih waspada: para pemimpin menjadi sangat peka dengan kondisi organisasi sehingga bisa memperhatikan lingkungan eksternal maupun internal yang berkaitan dengan risiko. Manfaat ini bisa diwujudkan melalui kemampuan mengubah data menjadi informasi yang kemudian bisa dianalisis dan dibagikan secara relevan.
- Lebih selaras: Organisasi mampu menyelaraskan kinerja, manajemen risiko, dan kepatuhan untuk mendukung tujuan organisasi. Kapabilitas GRC yang terintegrasi harus dipertahankan dengan konsisten supaya bisa menghasilkan pertimbangan strategis yang efektif bagi organisasi.
- Lebih responsif: Tidak ada satu pun organisasi yang bisa merespon sesuatu yang tidak sedang dirasakan. Manajemen GRC yang matang berfungsi meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang informas sehingga hal tersebut menghasilkan dampak positif untuk membantu pengambilan keputusan, meningkatkan transparansi, dan mengungkap hal-hal penting yang dibutuhkan organisasi.
- Lebih gesit: Para pemangku kepentingan (stakeholder) dan dewan pimpinan lainnya membutuhkan GRC agar organisasi bergerak secara cepat ke arah yang tepat. Penerapan GRC terintegrasi memungkinkan organisasi mengambil tindakan secara gesit dan matang sehingga organisasi bisa menangkap peluang secara maksimal sambil tetap menjaga kepatuhan.
- Lebih tangguh: Pasang surut dalam perjalanan organisasi merupakan hal wajar. Kendati demikian, organisasi harus mampu lekas bangkit dan beradaptasi dengan perubahan di sekelilingnya. Kesalahan yang pernah dilakukan masih bisa diperbaiki asalkan organisasi mampu memanfaatkan kesempatan baik dengan cepat.
- Lebih efisien: Satu lagi manfaat yang bisa diperoleh organisasi bila menerapkan GRC terintegrasi adalah peningkatan efisiensi. Organisasi akan lebih cermat memangkas biaya operasional yang kurang penting, menghentikan alokasi sumber daya yang tidak bermanfaat, serta membuat organisasi jadi lebih efisien secara keseluruhan.
Setiap organisasi pasti memiliki prinsip, visi-misi, serta tujuan masing-masing. Oleh karena itu, implementasi GRC terintegrasi harus dilakukan secara fleksibel sesuai dengan kondisi organisasi.